Teori-teori Sosial
beberapa teori sosial yang berkaitan
dengan masalah-masalah sosial antara lain teori Fungsional Struktural, teori
Konflik dan teori Sistem.
a. Teori Fungsional Struktural
Menurut teori Fungsional Struktural, masyarakat sebagai
suatu sistem memiliki struktur yang terdiri dari banyak lembaga, di mana
masing-masing lembaga mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Lembaga-lembaga itu
antara lain lembaga sekolah, lembaga keagamaan, lembaga ekonomi, lembaga
politik, lembaga sosial, lembaga kebudayaan, lembaga hukum, lembaga keluarga
dan sebagainya yang semuanya saling berkaitan satu dengan yang lain. Apabila
ada ketidakseimbangan diantara lembaga-lembaga tersebut, maka fungsi lembaga
itu akan terganggu.
b. Teori Konflik
Teori konflik memandang masyarakat sebagai suatu arena
dimana antara kelompok yang satu dengan yang lain saling berebut, misalnya
berebut kekuasaan. Apabila golongan fungsional melihat undang-undang sebagai
jalan untuk meningkatkan integrasi sosial, maka teori konflik akan memandang
undang-undang itu sebagai suatu bentuk aturan yang akan menguntungkan salah
satu kelompok saja. Jadi teori konflik tidak memusatkan perhatiannya pada
keseimbangan, adanya saling ketergantungan, dan adanya kerjasama antara bagian
yang satu dengan bagian yang lain. Biasanya konflik sosial itu muncul dalam
masyarakat karena memperebutkan kekuasaan, prestise, dan kekayaan.
c. Teori Sistem
Teori sistem banyak digunakan oleh para sosiolog, diantaranya
oleh Auguste Comte. Comte mengatakan bahwa masyarakat itu seperti organisme
hidup. Tumbuh dan berkembangnya masyarakat berlaku seperti konsep sistem,
sehingga masyarakat itu terus berlangsung dan dapat bertahan sebagaimana
kelangsungan hidup organisme. Setiap bagian unsur saling mempengaruhi, saling
memerlukan, saling mengisi, saling melengkapi dalam satu kesatuannya. Jadi ada
saling ketergantungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
http://iskandar-1108.blog.friendster.com/2008/03/baru-coy/
0 komen:
Posting Komentar